Dewi Yull Ungkap Perjuangan Surya Sehetapy Gapai Cita-Cita meski Miliki Kekurangan

Jakarta, Insertlive -

Dewi Yull mengungkapkan rasa bangganya atas perjuangan sang putra, Surya Sahetapy yang berhasil menempuh pendidikan tinggi meski memiliki kekurangan. Seperti diketahui, Surya mengalami masalah pada indera pendengarannya sejak berusia 2 tahun.

Meski tuli, Surya tak merasa putus asa untuk meraih cita-citanya. Tekad yang kuat dan kerja keras serta dukungan dari keluarga, Surya pun berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya.

Sebagai ibu, tentunya Dewi Yull mendukung serta mendoakan agar anak-anaknya bisa sukses.

"Surya itu pekerja keras, dan sebagai ibu saya hanya mendorong, mendoakan. Habis itu juga saya belajar isyarat, men-support dia. Tapi jangan salah, selain itu, utamanya karena ridhonya Allah, itu nggak bisa dilupakan, nggak bisa diabaikan. Karena keyakinan kita pada pertolongan Tuhan itu akan selalu ada. Allah selalu akan menolong sepanjang kita mau ikhtiar," ujar Dewi Yull di Trans TV, Minggu (6/7).

Dewi Yull mengungkapkan bahwa perjuangan Surya dalam menempuh pendidikan tidak mudah. Akibat masalah pada indera pendengarannya, Surya harus berjuang lebih keras dibandingkan orang normal pada umumnya.

"Surya itu belajarnya tiga kali lipat lebih keras daripada orang yang dengar. Karena itu katanya caranya untuk bisa menyeimbangi pendidikan teman-teman yang dengar karena kakaknya, kan, S-2 juga, lulusan UI S-1 & S-2-nya," ungkapnya.

Surya semangat menempuh pendidikan lantaran ia terinspirasi dengan sang kakak, Rama Sahetapy. Melihat sang kakak menjadi lulusan program Magister Kenotariatan Universitas Indonesia pada tahun 2018, Surya pun bertekad untuk bisa menyelesaikan pendidikan setinggi-tingginya.

"Jadi pas kakaknya itu, Rama, lulus UI 2018, Master Kenotariatan UI, Surya termotivasi bahwa dia juga ingin bisa jadi anak yang punya pendidikan akademis yang cukup baik," jelas Dewi Yull.

Berkat kerja keras serta tekadnya yang kuat, Surya berhasil meraih gelar Magister dari Rochester Institute of Technology di New York, Jurusan Pendidikan Tuli dan Kesulitan Pendengaran (Secondary Education for Deaf and Hard of Hearing). Hal tersebut berhasil membuat Dewi Yull sebagai ibu bangga sekaligus terharu atas keberhasilan putranya.

"Alhamdulillah lima tahun kemudian Surya juga bisa lulus S-2 dari Rochester," pungkas Dewi Yull.

(kpr/and)