Siapa Sangka, Chris Martin Sempat Kerja di Supermarket Sebelum Bikin Coldplay

Jakarta, Insertlive -

Chris Martin, vokalis utama band Coldplay, mengungkap pengalaman pahit yang pernah ia alami sebelum terkenal.

Dalam wawancaranya dengan BBC Radio 2, musisi asal Inggris itu menceritakan bahwa dirinya sempat bekerja di sebuah supermarket pada tahun 1990-an, tepatnya di Kwik Save.

"Aku pernah bekerja di Kwik Save pada 1990-an... Aku tidak minum, merokok, ataupun berjudi, jadi mereka menempatkanku di bagian penjualan alkohol, rokok, dan scratch cards," ujar Chris Martin mengenang masa lalunya, yang dilansir pada Minggu (25/5).

Namun, pekerjaan tersebut tidak berlangsung lama. Pada hari pertama bekerja, Chris justru dituduh mencuri oleh manajernya.

"Hanya manajerku yang mengingat kejadian itu. Ia menuduhku mencuri uang sebesar 30 poundsterling. Ia bilang ada kekurangan uang dan tidak ingin hal itu terulang. Tapi aku tidak melakukannya," tegas Chris Martin.

Tudingan tersebut sempat menjadi cerita legendaris di kalangan pekerja supermarket dan menyisakan luka tersendiri bagi Chris. Ia bahkan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mencuri dan ingin meluruskan kabar yang selama ini beredar.

Setelah insiden itu, Chris Martin memilih fokus pada musik. Pada tahun 1996, ia membentuk band Coldplay bersama Johnny Buckland, Guy Berryman, dan Will Champion. Mereka bertemu di University College London dan memulai perjalanan musik yang membawanya ke puncak ketenaran.

Coldplay kini dikenal sebagai salah satu band terbesar di dunia. Konser dunia mereka pada 2016 bahkan disaksikan lebih dari 5,39 juta penonton di berbagai negara.

Namun, Chris sempat merasa kehilangan jati diri saat masa pandemi memaksa industri hiburan berhenti total.

"Tahun lalu benar-benar membuka mataku. Aku bertanya pada diriku sendiri, siapa aku tanpa Wembley Stadium? Apakah aku masih keren tanpa panggung? Sekarang, aku mencoba menjalani hidup jauh dari predikat sebagai bintang pop," tutupnya.

(ikh/ikh)