Tumbler Jadi Gaya Hidup Kekinian, Sudahkah Infrastruktur Kita Siap Mendukung Kebiasaan Ramah Lingkungan Ini?

1 day ago 6

Tumbler Tumbler Jadi Gaya Hidup Kekinian, Sudahkah Infrastruktur Kita Siap Mendukung Kebiasaan Ramah Lingkungan Ini? (Foto: Istimewa)

Jakarta, Insertlive -

Membawa tumbler atau botol minum saat be

raktivitas adalah kebiasaan yang baik. Kebiasaan ini mencerminkan upaya kolektif untuk mengurangi plastik sekali pakai. Hal ini pun tertuang di Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025.

Tumbler kini tak hanya ditemukan di ruang kerja, tetapi juga hadir di berbagai ruang publik, dan bahkan menjadi barang bawaan wajib saat bepergian. Bagi banyak orang, kebiasaan ini adalah langkah sederhana yang bisa dilakukan setiap hari untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.


Namun agar kebiasaan ini bertahan, lingkungan di sekitarnya juga perlu ikut mendukung. Salah satu bentuk dukungan yang relevan adalah tersedianya tempat isi ulang air minum yang mudah diakses, termasuk di dalam infrastruktur sosial seperti ruang publik, fasilitas transit, hingga tempat menginap.

Beberapa penyedia layanan mulai merespons perubahan ini dengan menyesuaikan cara mereka beroperasi. Di sektor akomodasi, Bobobox menjadi salah satu contoh yang mulai merancang pengalaman menginap agar lebih selaras dengan kebiasaan ramah lingkungan.

Salah satu langkah nyata yang diterapkan adalah ketersediaan fasilitas isi ulang air minum di area komunal hotel kapsul Bobopod mereka. Tamu cukup membawa botol minum sendiri dan dapat mengisi ulang kapan saja selama menginap, tanpa perlu membeli air kemasan.

Tidak hanya itu, sejak 2023 Bobobox juga sudah menghapus penggunaan gelas plastik sekali pakai. Sebagai gantinya, disediakan mug pakai ulang yang bisa digunakan tamu pada saat menginap.


"Di Bobopod, kami ingin membangun kebiasaan ramah lingkungan melalui aktivitas-aktivitas sederhana yang menyatu dengan pengalaman menginap tamu. Tujuannya agar kebiasaan baik tersebut bisa dijalani tanpa terasa asing atau berbeda dari apa yang biasa mereka lakukan," ujar Satria Gundara, ESG Program Manager Bobobox.

Sepanjang 2024, langkah-langkah ini membantu Bobobox mengurangi 2,3 ton sampah plastik dan 4 ton limbah gelas kertas. Angka ini melanjutkan pencapaian tahun sebelumnya yang mencatat pengurangan 1,1 ton plastik dari seluruh unit hotel kapsul yang mereka operasikan.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa fasilitas yang tepat bisa memainkan peran penting dalam mendukung kebiasaan baik yang mulai tumbuh di masyarakat.

Ketika semakin banyak orang memilih membawa tumbler mereka sendiri, infrastruktur sosial seperti Bobobox yang merespons perubahan ini secara praktis ikut membantu menjadikan gaya hidup ramah lingkungan terasa lebih mudah dijalani, baik di rumah maupun saat bepergian.

(yoa/yoa)

Tonton juga video berikut:

Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |