Dokter Nyerah, Begini Kondisi Terakhir Suami Najwa Shihab Sebelum Wafat

Jakarta, Insertlive -

Ibrahim Sjarief Assegaf, suami Najwa Shihab, sempat dirawat di rumah sakit karena mengalami stroke hingga pendarahan otak sebelum akhirnya meninggal dunia pada Selasa (20/5).

Serangan stroke yang dialami Ibrahim hingga akhirnya meninggal terbilang cepat, hanya dalam hitungan hari saja. Rifqi Sjarief Assegaf, adik Ibrahim, mengaku sebelum kejadian itu kakaknya dalam kondisi sehat.

"Sebelum meninggal beliau sebetulnya orang yang sangat sehat dan aktif. Beliau punya satu penyakit, tapi olahraga sangat baik. Namun, karena suatu penyakit bawaannya dia menderita stroke beberapa hari yang lalu," kata Rifqi ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (21/5).

Berbagai usaha pun telah dilakukan oleh keluarga untuk memulihkan kondisi Ibrahim usai terserang stroke. Namun, dokter yang menangani mengaku sampai angkat tangan karena sudah tak ada lagi upaya medis yang bisa dilakukan.

"Sejak stroke tersebut kemudian dilakukan perawat di rumah sakit, namun karena takdir juga, berbagai usaha telah dilakukan, dokter menyatakan sudah tidak bisa dilakukan upaya lain. Keluarga memutuskan melepaskan beliau ke milik-Nya," bebernya.

Pada akhirnya, Najwa dan keluarga yang lain memutuskan untuk mengikhlaskan kepergian Ibrahim yang kemungkinan untuk hidupnya mustahil.

"Ada proses sakit beberapa hari setidaknya itu membuat kita lebih siap dibanding kejadiannya lebih langsung. Mbak Nana dan anaknya sangat kuat. Ini kan keputusan yang diambil apakah mau melanjutkan menggunakan alat atau tidak. Dengan ikhlas Mbak Nana dan keluarga memutuskan mengembalikan beliau ke pemilik-Nya," tuturnya.

"Kondisinya secara medis sudah tidak ada tindakan lain yang bisa dilakukan. Proses sangat cepat, empat enam hari. Cepat, tapi kita punya waktu yang cukuplah," jelasnya lagi.

Ibrahim Sjarief Assegaf diketahui menderita penyakit diabetes. Gaya hidup sehat pun telah dilakukan olehnya semasa hidup.

Namun pada 14 Mei lalu, Ibrahim mengalami serangan stroke dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Pada 18 Mei, Ibrahim mengalami pendarahan otak hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Selasa (20/5).

(dia/fik)