In-Depth: Serba Serbi SEA Games 2025, Atlet Indonesia Menulis Ulang Harga Diri Bangsa

3 hours ago 5

SEA Games 2025 logo In-Depth: Serba Serbi SEA Games 2025, Atlet Indonesia Menulis Ulang Harga Diri Bangsa/Foto: Dok.Seagames2025.org

Jakarta, Insertlive -

Di balik sorak-sorai tribun penonton dan gegap gempita SEA Games 2025, ada kisah-kisah yang berjalan secara perlahan dan sunyi.

Peluh yang jatuh tanpa tepuk tangan, doa-doa yang dipanjatkan dalam hening, serta langkah panjang yang ditempuh jauh sebelum merayakan senyum di atas kilau medali.

Arena pertandingan hanyalah ujung dari perjalanan yang kerap luput dari sorotan. Di balik arena, ada sejumlah atlet membawa nama Indonesia untuk berjalan lebih jauh dan melaju di atas angin.


Setiap detik di lintasan, setiap ayunan tangan, dan setiap tarikan napas adalah pertaruhan. Bukan sekadar kemenangan, melainkan untuk harga diri dan nama bangsa.

Di SEA Games 2025, kemenangan tak berhenti pada podium atau ucapan selamat. Medali menjadi simbol dari ketekunan yang panjang, disiplin yang sunyi, dan janji yang mereka ikrarkan atas nama Indonesia.

Di balik kilaunya, tersimpan cerita tentang jatuh bangun, kegagalan, dan keberanian untuk bangkit kembali.

SEA Games 2025 menjadi ajang olahraga dua tahunan Asia Tenggara yang kembali digelar di Thailand pada 9 hingga 20 Desember 2025.

Di tengah persaingan ketat, Indonesia masih berada di bawah tuan rumah Thailand dalam klasemen sementara, dengan total 181 medali 52 emas, 65 perak, dan 64 perunggu menjadi angka yang mencerminkan perjuangan kolektif di setiap cabang olahraga.


Namun SEA Games bukan sekadar hitungan medali. Di balik setiap angka, ada kisah-kisah getir sekaligus mengharukan dari para atlet Indonesia dari pengorbanan, kehilangan, dan mimpi yang terus dijaga, meski jalan menuju podium tak selalu ramah.

Pelukan Hangat Negara Lain untuk Basral Graito Hutomo

Basral Graito Hutomo, atlet Indonesia cabang extreme skateboard street putra, meraih medali emas di SEA Games 2025 Thailand. Ia menang setelah mengumpulkan total 166.67 poin.Basral Graito Hutomo, atlet Indonesia cabang extreme skateboard street putra, meraih medali emas di SEA Games 2025 Thailand. Ia menang setelah mengumpulkan total 166.67 poin./ Foto: Instagram @basralgraito

Basral Graito Hutomo dipeluk ofisial dari Malaysia setelah meraih medali emas SEA Games 2025 yang menjadi viral di media sosial. Momen dramatis, emosional, dan penuh haru tampak mewarnai detik-detik usai kemenangan wakil Indonesia dari cabang extreme skateboard street putra pada SEA Games 2025 di Thailand, Minggu (14/12).

Sang atlet tampil gemilang dalam final yang berlangsung di SAT Extreme Sports Park. Atlet muda Indonesia berhasil menyabet medali emas setelah mengumpulkan total 166,67 poin dan menambah pundi emas kontingen Merah Putih di ajang olahraga terbesar di Asia Tenggara.

Basral mampu mengungguli atlet tuan rumah, Kirim Petkiree yang mendapat medali perak 153,22 poin. Usai memastikan kemenangan medali emas, emosi Basra pecah dan menangis di arena sebelum dihampiri rekan-rekannya dari ofisial tim Indonesia.

Momen paling menyita atensi terjadi saat ofisial yang diduga pelatih tim Malaysia tiba-tiba berlari masuk ke arena dan ikut memeluk Basral. Aksi tersebut tampak terekam kamera dan viral di media sosial.

Banyak memuji sikap pelatih Malaysia yang dinilai tulus dan menjunjung tinggi nilai sportivitas. Basral tampak digendong rekan-rekannya sambil memegang erat bendera Merah Putih untuk merayakan keberhasilannya meraih medali emas.

"Terima kasih semua yang udah selalu support, Alhamdulillah bisa raih medali emas," kata Basral.

Rekor Dunia untuk Rizki Juniansyah

Atlet angkat besi Indonesia Rizki JuniansyahAtlet angkat besi Indonesia Rizki Juniansyah/ Foto: Mercy Raya/detikcom

Rizki Juniansyah menorehkan nama manis atas nama Indonesia di cabang olahraga angkat besi pada SEA Games 2025 di Thailand.

Atlet berusia 22 tahun itu tak hanya membawa pulang medali emas atas nama Indonesia melainkan ikut mencatat sejarah dalam pemecahan rekor dunia angkatan clean and jerk 205 kilogram serta total angkatan 365 kilogram.

Catatan rekor ini memastikan pria berusia 22 tahun itu menjadi peraih medali emas termuda di Indonesia itu naik ke atas podium.

Dalam jejak profil singkat, Rizki menunjukkan bakat serta kecintaannya pada dunia olahraga karena terlahir dari keluarga atlet angkat besi.

Meski saat ini Rizki sudah tergabung menjadi perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL), ia memastikan untuk tetap memperkuat posisi Timnas Angkat Besi dalam ajang multi event regional menuju kompetisi lebih besar.

Srikandi dalam Emas: Dua Calon Ibu di Ajang SEA Games 2025

WGM (Women Grand Master) Medina Warda Aulia tampil serius di Japfa Chess Festival. Begini wajah serius pecatur putri Indonesia tersebut.WGM (Women Grand Master) Medina Warda Aulia tampil serius di Japfa Chess Festival. Begini wajah serius pecatur putri Indonesia tersebut./ Foto: Rengga Sancaya

Di antara nama-nama atlet Indonesia yang rata-rata pria, terselip nama dua atlet putri yang juga akan berganti status sebagai calon ibu membawa nama Indonesia di ajang SEA Games 2025.

Di cabang olahraga International Master Catur Rapid Women Quadruple, Medina Warda Aulia membawa medali emas bersama rekan-rekannya Irene Kharisma Sukandar, Dewi Ardhiani Anastasia Citra, Chelsie Monica Sihite, dan Laysa Latifah.

Medina meraih emas di tengah kondisi hamil besar sambil mengenakan jaket kontingen Indonesia.

Dewi Laila MubarokahDewi Laila Mubarokah/ Foto: (Istimewa/dokumen Pemkot Bogor)

Tak hanya Medina, srikandi lain dari SEA Games 2025 yang tengah hamil adalah Dewi Laila dari cabang olahraga menembak.

Dewi Laila dalam cabang olahraga menembak berhasil membawa dua medali emas meski kondisinya sedang hamil empat bulan.

Dari Deportasi hingga Tuduhan Curang: Cerita yang Tak Pernah Masuk Podium

Rosi Nurasjati, manajer tim kickboxing Indonesia sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Kickboxing Indonesia dideportasi oleh Konfederasi Kickboxing Asia (WAKO) karena dituding dituduh melanggar aturan.

Sang manajer dituduh melanggar karena berada di lokasi sekitar venue SEA Games 2025 di Hotel Lasantel Suvarnabhumi, Thailand, Sabtu (13/12).

Mulanya, pada Sabtu (13/12) pukul 19.00 waktu setempat, Rosi datang ke sekitar Hotel Lasantel Suvarnabhumi, Thailand untuk mengantar keperluan yang diminta para atlet.

Rosi mendadak diadang dan disergap belasan aparat lengkap sengan anjing pelacak seperti kriminal kelas atas.

Di tengah cekcok Rosi dan aparat, WAKO datang dan meminta Rosi membuat pernyataan tertulis yang ditandatangani dengan isi meninggalkan Thailand paling lambat Minggu (14/12).

Bila menolak, Rosi diancam akan didiskualifikasi dengan para atlet kickboxing lainnya. Selain atlet, pelatih Kickboxing Indonesia, Sadarmawati Icen Simbolon ikut terkena imbas karena ID Card dan paspornya terancam ditarik.

Rosi menjelaskan bahwa sejumlah hal yang dituduhkan WAKO ini berimbas dari ajang SEA Games 2023. Rosi kala itu melakukan protes atas hasil pertandingan kickboxing internasional yang diikuti atlet Indonesia.

Ia juga dituding tidak membayar iruan ke WAKO hingga WAKO berusaha menghalangi keberadaan Rosi di ajang SEA Games 2025 yang digelar kembali di Thailand.

"Saya diperlakukan seperti penjahat," kata Rosi pada media.

Cerita sedih lainnya tak hanya berimbas pada Rosi sang manajer, atlet kickboxing Indonesia, Andi Mesyara Jerni merasa dicurangi dalam semifinal kickboxing nomor tatami point fighting 50 kg putri, Senin (15/12).

Mesyara mulanya bertanding mewakili Vietnam, Thi Thuy Giang di John Paul II Sports Center, Assumption University, Thailand.

Ia menelan kekalahan setelah melangkah ke final usai kalah 8-11 dari sang rival adal Vietnam.

"Di ronde pertama, saya sudah unggul 4-3. Di situ, saya sudah tenang. Saya sudah berusaha untuk mencari jarak yang enak, main yang enak," kata Mesyara dalam akun Instagram pribadinya.

"Tapi tiba-tiba disetop sama wasit dengan alasan saya harus fight. Saya harus menyerang. Tapi di sini, saya bingung kenapa saya harus menyerang. Saya kan punya strategi sendiri," sambungnya.

Di situasi kedua, Mesyara dan lawannya sama-sama mendapat poin seimbang. Ia merasa poinnya tidak naik sementara sang lawan tetap naik secara signifikan.

"Pada saat aku duduk, aku langsung lihat papan skor, guys. Aku lihat papan skor, tiba-tiba skornya lawanku naik ke tujuh," imbuhnya.

"Jadi saya benar-benar minta tolong, ini memang kita ada kesengajaan untuk dicurangi karena manajer kami sudah dipulangin, jadi manajer kami tidak bisa protes. Kami tidak ada yang bisa protes, guys," pungkasnya.

Usai viral, Mesyara mengunggah video permintaan maaf dalam bahasa Inggris.

"Hello, ini Andi Mesyara Jerni from Point Fighting 50 KG. Saya ingin mengucapkan minta maaf kepada Asian Kickboxing Confederation tentang video kemarin," kata Mesyara dalam video terbaru.

"Dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Mr. Nasiri and Mr. Rinju untuk kepercayaan kepada saya. Dan saya ingin mengatakan, saya minta maaf dan saya sangat emosional kemarin, terima kasih," pungkasnya.

Video permintaan maaf tersebut menuai kejanggalan karena Mesyara dinilai berada di bawah tekanan.

(dis)


Read Entire Article
Makassar Info | Batam town | | |