Mark Hoppus Kenang Perseteruan Blink-182 vs Green Day

Jakarta, Insertlive -

Perseteruan antara band Blink-182 dengan Green Day, menjadi salah satu kisah yang menuai atensi banyak penggemar musik pop punk pada era 2000an.

Konflik antara Blink-182 dengan Green Day ternyata bermula saat dua band tersebut sama-sama menjalani 'Pop Disaster Tour' pada 2002.

Mark Hoppus pentolan Blink-182 lantas membahas soal kisah perseteruan dengan Green Day melalui memoar barunya yang berjudul Fahrenheit-182.

Musisi berusia 53 tahun itu rupanya merasa heran karena perseteruan antara Blink-182 dengan Green Day bisa terjadi.

Pasalnya, Mark sendiri justru merupakan salah satu penggemar berat Green Day. Bahkan, ia mengaku ikut mengantre beli album Green Day bertajuk Dookie yang rilis pada 1994.

"Itu sangat aneh karena saya tumbuh sambil mendengarkan Green Day. Saya benar-benar menunggu hari ketika 'Dookie' (1994) dirilis, dan saya mengantre untuk membelinya," ungkap Mark Hoppus dilansir dari NME, Selasa (19/5).

"Saya penggemar berat, lalu kami tur bersama mereka, tetapi anehnya Green Day sedang merosot saat itu dan Blink sedang naik daun. Kami digadang-gadang sebagai co-headliner, tetapi Blink menutup konser setiap malam, dan itu adalah sensasi yang aneh bagi kami. Menjadi headliner di atas idola anda, agak aneh," sambungnya.

Kala itu, Blink-182 sudah mencuri perhatian publik sejak album 'Enema Of The State' (1999) dan 'Take Off Your Pants And Jacket' (2001) rilis. Sementara, Green Day saat itu justru sedang terpuruk karena album 'Warning' (2000) tak mendapat sambutan positif.

"Kami muncul, kami pikir kami keren, kami punya rekaman Nomor Satu 'Take Off Your Pants And Jacket', kami adalah band punk pertama yang pernah punya rekaman yang mencapai tangga lagu nomor satu, Green Day sedang dalam masa penurunan untuk beberapa saat," ujar Hoppus.

"Kami datang dengan berpikir kami keren dan Green Day datang dengan siap bertarung, tentu saja secara musikal, mereka sangat keren bagi kami sepanjang waktu," sambungnya.

Hoppus pun berujar bahwa istrinya dan istri Billie Joe Armstrong justru merupakan sahabat karib. Namun, persaingan ketat tak terhindarkan ketika Blink-182 dan Green Day mulai beraksi di atas panggung.

"Istri saya dan istri Billie (Joe Armstrong) adalah sahabat karib. Billie sangat baik kepada kami. Lalu, ketika tiba saatnya untuk naik panggung... Seperti atlet, kami bisa saja berada di tim yang berbeda, tetapi ketika kami berada di lapangan, kami akan mencoba menendang pantat anda," ujar Hoppus.

"Kemudian terjadilah pertarungan tentang siapa yang bisa tampil lebih baik dan siapa yang bisa memenangkan hati orang. Itu jelas membuat kami menjadi band yang lebih baik. Saya pikir saya sangat menginspirasi mereka sehingga mereka seperti, 'Kami harus mengalahkan Blink-182 dengan album yang luar biasa berjudul 'American Idiot'." tutupnya.

(ikh)