Putri Sofia Terseret Skandal Seks Epstein, Kerajaan Buka Suara/Foto: Instagram @prinsparet/ @kungahuset
Jakarta, Insertlive -
Istana Kerajaan Swedia buka suara usai muncul laporan dari media lokal yang mengungkap hubungan masa lalu antara Jeffrey Epstein dan Putri Sofia dari Swedia.
Usai kabar ini muncul, Putri Sofia tampak absen dari agenda kerajaan penting Swedia yakni upacara Nobel di Stockholm, Rabu (10/12).
Menurut laporan media Swedia Dagens Nyheter, ada rangkaian email antara Jeffrey Epstein dan Barbro Ehnbom, finansier yang disebut sebagai mentor bagi Sofia Hellqvist sebelum Sofia menikahi Pangeran Carl Philip.
"Ini Sofia, aktris yang baru tiba di New York. Dia gadis yang pernah saya ceritakan padamu sebelum pergi dan mungkin kita bisa bertemu sebelum kamu berlibur?," tulis satu email yang dikirim pada awal Desember 2005.
"Aku sedang ada di Karibia, apa dia ingin datang beberapa hari? Aku akan mengirimkan tiket untuknya," jawab Jeffrey.
Menurut pihak Istana Swedia, Putri Sofia pernah dikenalkan pada Jeffrey melalui beberapa kesempatan sekitar tahun 2005, tiga tahun sebelum Jeffrey divonis perdagangan seks pada tahun 2008.
Istana juga menegaskan bahwa Putri Sofia sudah menolak undangan Eipstein datang ke Karibia dan tak lagi melakukan kontak apapun dengan terdakwa prostitusi seks dengan anak di bawah umur tersebut.
"Tidak pernah ada lagi kontak selama 20 tahun terakhir," kata Istana pada Dagens Nyheter.
Masih dalam laporan media lokal yang sama, muncul email tahun 2006 dari asisten Jeffrey pada Ehnborn yang menyebut sudah membeli tiket ke New York untuk Sofia serta temannya, Camilla.
Jeffrey menawarkan Sofia dan Camilla sekolah akting di AS namun terkendala visa hingga tidak ada lanjutan apapun lagi.
Diketahui, sebelum menjadi anggota keluarga kerajaan, Sofia Hellqvist dikenal publik melalui karier modelling.
Ia pernah menjadi cover majalah Slitz dengan mengenakan bikini bawah dan memegang ular Boa.
Tahun 2010, Putri Sofia dengan terbuka membahas asmaranya dengan Pangeran Carl Philip di mana dirinya menjadi sasaran ujaran kebencian.
Hal itu membuat Sofia dan suaminya mendirikan yayasan yang berfokus pada perundungan dan ujaran kebencian.
(dis/fik)

5 hours ago
3















































